Perkantoran

7 habits “Seven Habits of Highly Effective People”

Tujuh kebiasaan itu adalah :
1 . Be proactive (Jadilah proaktif) .
2 . Begin with the end in mind (Mulai Dengan Akhir Dipikiran) .
3 . Put first things first (Dahulukan Yang Utama) .
4 . Think win-win (Berpikir Menang Menang) .
5 . Seek first to understand and then to be understood (Berusaha Mengerti Dahulu Baru Minta Dimengerti) .
6 . Synergize (Wujudkan Sinergi / atau kerjasama yang kreatif) .
7 . Sharpen the saw (Asahlah Gergaji) .

Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, untuk pertama kali terbit pada tahun 1989, adalah sebuah buku pengembangan diri yang ditulis oleh Stephen R. Covey. Buku ini sudah terjual lebih dari 15 juta kopi dalam 38 bahasa sejak publikasi pertamanya, yang ditandai dengan dirilisnya edisi ulang tahun ke-15 tahun 2004. Covey menyajikan pendekatan untuk menjadi efektif dalam mencapai tujuan dengan menyelaraskan diri pada apa yang dia sebut sebagai prinsip etika karakter yang menurutnya universal dan abadi.[1]

7 Kebiasaan

Setiap bab dalam bukunya didedikasikan kepada satu kebiasaan,[2] yang diwakili oleh imperatif berikut ini:

[sunting] Kemenangan pribadi atau kemandirian

Tiga kebiasaan yang pertama mengarahkan pembaca dari ketergantungan menuju kemandirian (kemenangan pribadi):

  • Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif

Ringkasan: Mengambil inisiatif dalam kehidupan dengan menyadari bahwa keputusan Anda (dan bagaimana mereka terkait dengan prinsip-prinsip kehidupan) adalah faktor determinasi primer untuk efektifitas dalam kehidupan Anda. Mengambil tanggung jawab terhadap pilihan yang Anda buat dan konsekuensi berikutnya yang mengikuti. Covey mengartikan tanggung jawab (resposibility) sebagai responseability atau kemampuan untuk melakukan respon atas stimulus yang dihadapi.

  • Kebiasaan 2: Mulailah dari Akhir dalam Pikiran

Ringkasan: Temukan diri sendiri dan klarifikasi nilai-nilai karakter dan tujuan hidup Anda yang sangat penting. Gambarkan/bayangkan karakteristik ideal untuk setiap peran yang berbeda dan hubungan dalam hidup Anda

  • Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama

Ringkasan: Rencanakan, prioritaskan, eksekusi tugas-tugas mingguan Anda berdasarkan skala kepentingannya lebih dahulu dibandingkan skala urgensinya. Evaluasi apakah usaha yang sudah anda lakukan sudah sesuai dengan nilai karakter yang Anda inginkan, mendorong Anda semakin dekat pada sasaran, dan memperkaya peranan dan hubungan yang diuraikan dalam kebiasaan 2.

[sunting] Kemenangan publik atau Interdependensi

Tiga kebiasaan berikutnya adalah apa yang harus dilakukan untuk menuju kemenangan publik atau interdependensi (misalnya bekerja dengan orang lain):

  • Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang

Ringkasan: Benar-benar berusaha untuk mencapai solusi atau perjanjian saling menguntungkan dalam hubungan Anda. Nilai dan hormati orang lain dengan memahami bahwa “kemenangan” untuk semua orang adalah suatu resolusi jangka panjang yang lebih baik daripada jika hanya satu orang saja yang telah mendapatkan keinginannya.

  • Kebiasaan 5: Berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu, baru kemudian dimengerti

Ringkasan: Pakailah cara mendengarkan dengan empati agar dapat benar-benar dipengaruhi orang lain, yang akan mendorong mereka untuk balas mendengarkan Anda dan berpikiran terbuka untuk dapat Anda pengaruhi. Ini menciptakan suasana kepedulian, menghormati, dan pemecahan masalah secara positif.

  • Kebiasaan 6: Sinergi

Ringkasan: Menggabungkan kekuatan dari beberapa orang melalui kerjasama tim yang positif, sehingga untuk mencapai tujuan tidak ada satu orangpun yang bisa melakukannya sendiri. Mendapatkan performa terbaik dari sekelompok orang dengan mendorong kontribusi yang berarti, dan pemodelan kepemimpinan inspirasional dan mendukung.

 

 

 

 

[sunting] Pembaharuan diri

Kebiasaan terakhir berkaitan dengan peremajaan-diri:

  • Kebiasaan 7: Asahlah gergaji

Ringkasan: Seimbangkan dan perpaharui sumber daya, energi, dan kesehatan Anda untuk menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan, jangka panjang, dan efektif.

Jadilah Proaktif Mulailah Dengan Akhir dalam Pikiran Dahulukan yang Utama Berpikir Menang-Menang Seek Pertama Untuk Memahami Bersinergi Sharpen The Saw Kebiasaan ke-8

Kebiasaan terakhir dari 7 Kebiasaan adalah – Mengasah Gergaji. Dalam kebiasaan ini, Anda gergaji, dan untuk Mengasah Gergaji adalah untuk menjadi lebih baik, lebih tajam dan lebih efektif. Manusia yang Sangat Efektif selalu mengambil waktu untuk Mengasah Gergaji. Yang dimaksud dengan Sharpening Saw adalah untuk secara teratur terlibat dalam latihan dari tiga dimensi yang membentuk kondisi manusia: tubuh, pikiran dan jiwa. Covey juga menambahkan dimensi keempat – antar-pribadi.

Kesimpulan asahlah gergaji :

Arti dalam kalimat “Sharpen The Saw” adalah Asahlah gergaji .
maksud dalam kata “asahlah gergaji” itu sendiri adalah membentuk karakter diri kita baru lah mengembangkan apa yang kita miliki dalam diri kita atau mengembangkan potensi dalam diri kita .

mengasalah gergaji artinya adalah pembaruan diri , yang dimana pembaruan diri itu adalah mengoreksi kekurangan kita dan memperbarui dengan memperbaiki kekurangan dalam diri kita , yaitu dengan memperbarui 4 dimensi dari sifat alami yang di miliki setiap orang yaitu adalah

1 . Visik .
2 . Spiritual .
3 . Mental .
4 . Sosial / emosional .

Itu digunakan agar di dalam diri kita memiliki suatu keseimbangan sehingga terciptanya kebiasaan baik yang lainnya dan bisa tumbuh dan berkembang .
[sunting] Mentalitas kelimpahan

Covey menciptakan ide “mentalitas kelimpahan” atau “pola pikir kelimpahan”, sebuah konsep yang menyebutkan bahwa seseorang mempercayai terdapat cukup sumber daya dan kesuksesan untuk dibagikan dengan sesamanya. Dia membandingkanya dengan “pola pikir kelangkaan” (contohnya: kompetisi yang merusak dan tidak perlu), yang ditemukan pada ide bahwa, jika orang lain menang atau berada dalam situasi sukses, itu berarti Anda yang kalah; tidak mempertimbangkan kemungkinan adanya kemenangan bagi kedua belah pihak (dalam satu cara atau lainnya) pada situasi yang terjadi. Individu dengan mentalitas kelimpahan akan mampu ikut merayakan keberhasilan orang lain daripada merasa terancam olehnya.[3]

Setelah terbitnya buku ini, sejumlah buku lainnya bermunculan membahas tentang ide tersebut. Covey berpendapat bahwa mentalitas kelimpahan muncul dari memiliki harga diri yang tinggi dan rasa aman (lihat kebiasaan 1, 2, and 3), dan memimpin kepada pembagian keuntungan, pengakuan dan tanggung jawab.[4] Organisasi juga perlu mengaplikasikan mentalitas kelimpahan ketika melakukan bisnisnya.[5]

Spiral ke atas

Covey menjelaskan model “Spiral ke atas” dalam bagian mengasah gergaji. Melalui hati nurani kita, bersama dengan kemajuan yang berarti dan konsisten, spiral akan menghasilkan pertumbuhan, perubahan, dan perkembangan yang konstan. Pada dasarnya seseorang selalu berusaha mengintegrasikan dan menguasai prinsip-prinsip yang diuraikan dalam 7 kebiasaan pada tingkat yang semakin tinggi pada setiap iterasi. Perkembangan selanjutnya pada kebiasaan apapun akan membuat pengalaman yang berbeda dan Anda akan mempelajari prinsip-prinsip tersebut dengan pemahaman yang lebih dalam. Model spiral ke atas terdiri dari tiga bagian: belajar, komitmen, melakukan. Menurut Covey, seseorang harus semakin meningkatkan pembelajaran hati nuraninya agar dapat tumbuh dan berkembang pada spiral ke atas. Ide pembaharuan dengan pendidikan akan mendorong seseorang menuju kebebasan personal, rasa aman, kebijaksanaan,dan kekuasaan.[6]

Tinggalkan komentar